Golden Ratio (Rasio Emas)


Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaaq, 65: 3)

Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. (QS. Al Mulk, 67: 3-4)
... Jika sebuah bentuk yang sesuai atau sangat seimbang didapatkan melalui unsur penerapan atau fungsi, maka kita dapat mencari fungsi Angka Emas padanya... Angka Emas bukanlah hasil dari imajinasi matematis, akan tetapi merupakan kaidah alam yang terkait dengan hukum keseimbangan.(1)

Apa yang sama-sama dimiliki oleh piramida di Mesir, lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, bunga matahari, bekicot, buah cemara dan jari-jemari Anda?

Jawaban atas pertanyaan ini tersembunyi pada sebuah deret angka yang ditemukan oleh matematikawan Italia, Fibonacci. Sifat angka-angka ini, yang dikenal sebagai angka-angka Fibonacci, adalah bahwa masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya. (2)

L. Pisano Fibonacci

Angka Fibonacci

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, …

Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika Anda membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan Anda dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai "golden ratio" atau "rasio emas".
GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618
233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618
2584 / 1597 = 1,618

TUBUH MANUSIA DAN RASIO EMAS

Ketika melakukan penelitian atau memulai merancang produk, para seniman, ilmuwan dan perancang mengambil tubuh manusia, yang perbandingan ukurannya ditetapkan berdasarkan rasio emas, sebagai acuan ukuran yang mereka gunakan. Leonardo da Vinci dan Le Corbusier menggunakan tubuh manusia, yang ukurannya ditetapkan menurut rasio emas, sebagai patokan ukuran ketika membuat rancangan karya mereka. Tubuh manusia dijadikan pula sebagai patokan dalam the Neufert, salah satu buku rujukan terpenting arsitektur abad modern.
leonardo da_vinci
Leonardo da Vinci menggunakan rasio emas dalam merancang perbandingan ukuran tubuh manusia.

RASIO EMAS PADA TUBUH MANUSIA

Hubungan kesesuaian "ideal" yang dikemukakan ada pada berbagai bagian tubuh manusia rata-rata dan yang mendekati nilai rasio emas dapat dijelaskan dalam sebuah bagan umum sebagaimana berikut: (3)

Nilai perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio emas. M/m = 1,618


Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit.  Beberapa rasio emas lain pada tubuh manusia rata-rata adalah:

Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.

Tangan Manusia

Angkatlah tangan Anda dari mouse komputer dan lihatlah bentuk jari telunjuk Anda. Dalam segala kemungkinan akan Anda saksikan rasio emas padanya.

Jari-jemari kita memiliki tiga ruas. Perbandingan ukuran panjang dari dua ruas pertama terhadap ukuran panjang keseluruhan jari tersebut menghasilkan angka rasio emas (kecuali ibu jari). Anda juga dapat melihat bahwa perbandingan ukuran panjang jari tengah terhadap jari kelingking merupakan rasio emas pula. (4)

Anda memiliki dua (2) tangan, dan jari-jemari yang ada padanya terdiri dari tiga (3) ruas. Terdapat lima (5) jari pada setiap tangan, dan hanya delapan (8) dari keseluruhan sepuluh jari ini tersambung menurut rasio emas: 2, 3, 5, dan 8 bersesuaian dengan angka-angka pada deret Fibonacci.

Rasio Emas pada Wajah Manusia

Terdapat beberapa rasio emas pada wajah manusia. Akan tetapi Anda tidak dianjurkan mengambil penggaris dan berusaha mengukur wajah-wajah orang, sebab hal ini merujuk pada "wajah manusia ideal" yang ditetapkan oleh para ilmuwan dan seniman.

Misalnya, jumlah lebar dua gigi depan pada rahang atas dibagi dengan tingginya menghasilkan rasio emas. Lebar gigi pertama dari tengah dibandingkan gigi kedua juga menghasilkan rasio emas. Semua ini adalah perbandingan ukuran ideal yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang dokter. Sejumlah rasio emas lain pada wajah manusia adalah:

Panjang wajah / lebar wajah,
Jarak antara bibir dan titik di mana kedua alis mata bertemu / panjang hidung,
Panjang wajah / jarak antara ujung rahang dan titik di mana kedua alis mata bertemu,
Panjang mulut / lebar hidung,
Lebar hidung / jarak antara kedua lubang hidung,
Jarak antara kedua pupil / jarak antara kedua alis mata.

Rasio Emas pada Paru-Paru

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara tahun 1985 dan 1987 (5), fisikawan Amerika B. J. West dan Dr. A. L. Goldberger menemukan keberadaan rasio emas pada struktur paru-paru. Salah satu ciri jaringan bronkia yang menyusun paru-paru adalah susunannya yang asimetris. Misalnya, pipa saluran udara yang bercabang membentuk dua bronkia utama, satu panjang (bronkia kiri) dan yang kedua pendek (bronkia kanan). Percabangan asimetris ini terus berlanjut ke percabangan-percabangan bronkia selanjutnya. (6) Telah dipastikan bahwa pada seluruh percabangan ini perbandingan antara bronkia pendek terhadap bronkia panjang selalu bernilai 1/1,618.

PERSEGI PANJANG EMAS DAN RANCANGAN PADA SPIRAL

Sebuah persegi panjang yang perbandingan panjang sisi-sisinya sama dengan rasio emas dikenal sebagai "persegi panjang emas." Sebuah persegi panjang yang panjang dan lebarnya masing-masing berukuran 1,618 dan 1 satuan panjang adalah persegi panjang emas.
Mari kita letakkan sebuah bujur sangkar di sepanjang sisi lebar dari persegi panjang ini dan menggambar seperempat lingkaran yang menghubungkan dua sudut dari bujur sangkar ini. Kemudian, kita gambar satu bujur sangkar lagi dan seperempat lingkaran pada sisi yang selebihnya dan melakukan hal demikian pada seluruh persegi panjang yang ada pada persegi panjang utama. Jika Anda melakukan hal ini, pada akhirnya Anda akan mendapatkan sebuah spiral. 

Pakar keindahan asal Inggris William Charlton menjelaskan bagaimana orang-orang menyukai bentuk spiral dan telah menggunakannya selama ribuan tahun. Ia menyatakan bahwa kita menyukai bentuk spiral karena penglihatan kita dapat dengan mudah mengikuti bentuk tersebut. (7)

Spiral yang didasarkan pada rasio emas memiliki rancangan paling tak tertandingi yang dapat Anda temukan di alam. Sejumlah contoh pertama yang dapat kita berikan adalah susunan spiral pada bunga matahari dan buah cemara. Ada lagi contoh yang merupakan penciptaan tanpa cela oleh Allah Yang Mahakuasa dan bagaimana Dia menciptakan segala sesuatu dengan ukuran: proses pertumbuhan banyak makhluk hidup berlangsung pula dalam bentuk spiral logaritmik. Bentuk-bentuk lengkung spiral ini senantiasa sama dan bentuk dasarnya tidak pernah berubah berapapun ukurannya. Tidak ada bentuk mana pun dalam matematika yang memiliki sifat ini. (8)

Rancangan pada Kerang Laut
nautilus
Rancangan tanpa cela pada cangkang nautilus memiliki bentuk yang mengikuti rumus rasio emas.

Saat meneliti cangkang makhluk hidup yang digolongkan sebagai hewan bertubuh lunak atau moluska, yang hidup di dasar laut, bentuk dan struktur permukaan bagian dalam dan luar dari cangkangnya menarik perhatian para ilmuwan:
Permukaan bagian dalamnya halus licin, sedangkan di bagian luarnya bergalur. Tubuh moluska berada di dalam cangkang, oleh karena itu permukaan bagian dalamnya haruslah halus licin. Garis pinggiran luar dari cangkang menambah kekokohan cangkang, sehingga meningkatkan kekuatannya. Bentuk-bentuk cangkang membuat orang kagum karena kesempurnaan dan sifat menguntungkan yang dihasilkan proses penciptaannya. Gagasan spiral pada cangkang terwujudkan dalam bentuk geometris sempurna, dalam bentuk rancangan yang sungguh elok dan "tajam". (9)
Cangkang-cangkang kebanyakan moluska tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik. Sungguh tidak ada keraguan bahwa hewan-hewan ini tidak memahami perhitungan matematis paling sederhana sekalipun, apalagi bentuk spiral logaritmik. Jadi bagaimana makhluk-makhluk tersebut dapat mengetahui hal itu sebagai yang terbaik baginya untuk tumbuh? Bagaimana binatang-binatang ini, yang oleh sejumlah ilmuwan digambarkan sebagai makhluk "primitif," tahu bahwa spiral logaritmik adalah bentuk terbaik bagi mereka? Mustahil pertumbuhan semacam ini terjadi tanpa adanya suatu pengetahuan atau kecerdasan. Pengetahuan tersebut ada tapi bukan pada moluska ataupun di alam itu sendiri, meskipun sejumlah ilmuwan menyatakan hal demikian. Sama sekali tidaklah masuk akal untuk berusaha menjelaskan hal tersebut sebagai suatu ketidaksengajaan. Rancangan ini hanya dapat dihasilkan oleh suatu kecerdasan dan pengetahuan mahatinggi, yang merupakan milik Allah Yang Mahakuasa, Pencipta segala sesuatu:

"Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) ?" (QS. Al An'aam, 6: 80)

Pertumbuhan mengikuti pola semacam ini digambarkan sebagai "gnomic growth" (pertumbuhan gnomis) oleh ilmuwan biologi Sir D'Arcy Thompson, seorang pakar dalam bidang tersebut, yang menyatakan bahwa mustahil membayangkan adanya sistem lain yang lebih sederhana, selama pertumbuhan cangkang kerang laut, daripada sistem yang didasarkan pada pelebaran dan pemanjangan yang terbentuk mengikuti perbandingan yang sama dan tidak berubah. Ia menjelaskan, cangkang tersebut terus-menerus tumbuh, akan tetapi bentuknya tetap sama. (10)

Seseorang dapat menyaksikan salah satu contoh paling bagus dari pertumbuhan semacam ini pada seekor nautilus, yang garis tengahnya hanya beberapa sentimeter. C. Morrison menjelaskan proses pertumbuhan ini, yang sangat sulit untuk dirancang sekalipun dibantu dengan kecerdasan manusia, dengan menyatakan bahwa di sepanjang cangkang nautilus, spiral yang ada di bagian dalam memanjang dan tersusun atas sejumlah bilik yang disekat oleh dinding-dinding yang terbuat dari karang mutiara. Ketika hewan ini tumbuh, ia membentuk satu bilik lagi di mulut cangkang spiral yang berukuran lebih besar daripada bilik sebelumnya, dan bergerak maju memasuki tempat yang lebih besar ini dengan menutup pintu di belakangnya menggunakan selembar sekat karang mutiara. (11)

Nama ilmiah dari sejumlah hewan laut lain yang memiliki spiral logaritmik dengan rasio pertumbuhan yang berbeda-beda pada cangkang mereka adalah:

Haliotis parvus, Dolium perdix, Murex, Fusus antiquus, Scalari pretiosa, Solarium trochleare.

Ammonite, binatang laut punah yang kini ditemukan hanya dalam bentuk fosil, juga memiliki cangkang yang tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik.

Pertumbuhan mengikuti bentuk spiral pada dunia hewan tidak terbatas pada cangkang-cangkang moluska. Binatang-binatang seperti antelop, kambing dan biri-biri menyelesaikan perkembangan tanduk mereka dalam bentuk spiral yang berdasarkan rasio emas. (12)

Rasio Emas pada Organ Pendengaran dan Keseimbangan.

Koklea pada telinga bagian dalam manusia berperan menghantarkan getaran suara. Struktur bertulang ini, yang berisi cairan, memiliki bentuk spiral logaritmik dengan sudut tetap =73°43´ yang memiliki rasio emas.

Gading dan Gigi yang Tumbuh Mengikuti Bentuk Spiral

Contoh-contoh lengkungan yang berdasarkan pada spiral logaritmik dapat disaksikan pada gading gajah dan mammoth (sebangsa gajah purba yang besar dan berambut) yang kini telah punah, cakar singa, dan paruh burung beo. Laba-laba eperia senantiasa merajut jaringnya dengan bentuk spiral logaritmik. Di kalangan mikroorganisme yang dikenal sebagai plankton, tubuh hewan globigerinae, planorbis, vortex, terebra, turitellae dan trochida semuanya membentuk spiral.

RASIO EMAS DALAM DUNIA MIKRO

Bentuk-bentuk geometris tidaklah terbatas pada segitiga, bujur sangkar, segilima atau segienam. Bentuk-bentuk ini juga dapat saling bertemu dalam aneka cara dan menghasilkan bentuk geometris tiga dimensi yang baru. Kubus dan piramida adalah contoh pertama yang dapat dikemukakan. Namun, ada pula selain itu bentuk-bentuk tiga dimensi seperti tetrahedron (dengan empat sisi yang seragam), oktahedron, dodekahedron dan ikosahedron, yang mungkin tak pernah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita dan yang namanya bahkan mungkin belum pernah kita dengar. Dodekahedron tersusun atas 12 sisi berbentuk segilima, dan ikosahedron terdiri dari 20 buah sisi segitiga. Para ilmuwan telah menemukan bahwa bentuk-bentuk ini secara matematis seluruhnya dapat berubah bentuk dari satu ke yang lain, dan perubahan ini terjadi dengan rasio yang terkait dengan rasio emas. 

Bentuk-bentuk tiga dimensi yang memiliki rasio emas sangatlah umum pada mikroorganisme. Banyak virus berbentuk ikosahedron. Di antara yang terkenal adalah virus Adeno. Cangkang protein dari virus Adeno tersusun atas 252 subunit protein, yang kesemuanya tersusun secara seragam. Sebanyak 12 subunit protein yang terletak pada sudut-sudut ikosahedron tersebut membentuk prisma pentagonal. Bentuk menyerupai batang menonjol keluar dari sudut-sudut ini.coneflower

Yang pertama menemukan bahwa virus-virus ada dalam bentuk-bentuk yang memiliki rasio emas adalah Aaron Klug dan Donald Caspar dari Birkbeck College di London pada tahun 1950-an. Virus pertama yang mereka pastikan memiliki rasio emas adalah virus polio. Virus Rhino 14 memiliki bentuk yang sama seperti virus polio.

Mengapa virus-virus memiliki bentuk-bentuk yang didasarkan pada rasio emas, yakni bentuk-bentuk yang sulit untuk kita bayangkan dalam benak kita sekalipun? A. Klug, yang menemukan bentuk-bentuk ini, memaparkan:
Rekan saya Donald Caspar dan saya menunjukkan bahwa rancangan pada virus-virus ini dapat dijelaskan melalui keumuman bentuk simetri ikosahedral yang memungkinkan satuan-satuan pembangunnya yang seragam untuk dipasangkan satu sama lain dalam susunan yang kurang lebih sama, dengan sedikit kelenturan di dalamnya. Kami mengumpulkan seluruh rancangan yang mungkin, yang memiliki kemiripan dengan kubah-kubah geodesik yang dirancang oleh sang arsitek R.
Buckminster Fuller. Akan tetapi, kubah-kubah Fuller harus dirakit dengan mengikuti rumus-rumus yang lumayan rumit, sedangkan rancangan pada cangkang virus memungkinkannya terbentuk secara mandiri. (14)
Penjelasan Klug sekali lagi menyingkap sebuah kebenaran nyata. Terdapat perencanaan teramat teliti dan perancangan cerdas pada virus sekalipun, wujud yang dianggap para ilmuwan sebagai "salah satu makhluk hidup paling sederhana dan paling kecil." (15) Rancangan ini sangat jauh lebih sempurna dan unggul dibandingkan karya Buckminster Fuller, salah satu arsitek terkemuka di dunia.

Dodekahedron dan ikosahedron juga tampak pada rangka silika dari radiolaria, organisme laut bersel satu. Bentuk dan ukuran yang didasarkan pada dua bentuk geometris ini, seperti dodekahedron sama-sisi dengan bagian menyerupai kaki yang menonjol keluar dari masing-masing sudutnya, serta aneka bentuk pada permukaannya memunculkan bentuk-bentuk badan radiolaria dengan keindahan yang beragam. (16) Sebagai contoh dari kelompok organisme ini, yang berukuran kurang dari satu milimeter, dapat kita kemukakan Circigonia icosahedra yang berbentuk ikosahedron dan Circorhegma dodecahedra dengan rangka dodekahedron. (17)

Rasio Emas pada DNA

Molekul yang mengandung informasi tentang seluruh sifat-sifat fisik makhluk hidup juga telah diciptakan dalam bentuk yang didasarkan pada rasio emas. Molekul DNA, cetak biru kehidupan, didasarkan pada rasio emas. DNA tersusun atas dua rantai heliks tegaklurus yang saling berjalinan. Panjang lengkungan pada setiap rantai heliks ini adalah 34 angstroms dan lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom adalah seperseratus juta sentimeter.) 21 dan 34 adalah dua angka Fibonacci yang berurutan.

RASIO EMAS PADA KRISTAL SALJU

Rasio emas juga mewujud pada struktur kristal. Kebanyakan struktur ini teramat kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi Anda dapat menyaksikan rasio emas pada serpihan salju. Ragam bentuk panjang dan pendek yang beraneka yang membangun bentuk serpihan salju, semuanya menghasilkan rasio emas. (18)

RASIO EMAS DI RUANG ANGKASA

Di jagat raya terdapat banyak galaksi-galaksi berbentuk pilin (spiral) yang memiliki rasio emas pada strukturnya.

Rasio Emas dalam Fisika

Anda menjumpai deret dan rasio emas di bidang-bidang yang termasuk dalam ruang lingkup fisika. Ketika suatu sumber cahaya ditempatkan di atas dua lapisan kaca yang saling bertumpukan, sebagian dari cahaya itu menembusnya, sebagian lagi diserap, dan sisanya dipantulkan. Apa yang terjadi adalah "pemantulan berulang-ulang." Jumlah garis yang dilalui berkas cahaya di dalam kaca sebelum akhirnya keluar kembali bergantung pada jumlah pemantulan yang dialaminya. Pada akhirnya, ketika kita menghitung jumlah berkas cahaya yang akhirnya keluar kembali, kita dapati bahwa jumlah ini bersesuaian dengan angka-angka Fibonacci.

Fakta bahwa banyak sekali struktur benda hidup dan tak hidup yang saling tak terkait di alam namun memiliki bentuk yang mengikuti satu rumus matematis tertentu merupakan salah satu bukti paling nyata bahwa semua ini telah dirancang secara khusus. Rasio emas adalah rumus keindahan yang sangat dikenal dan diterapkan oleh para seniman. Karya-karya seni yang didasarkan pada rasio itu menampilkan kesempurnaan keindahan. Tumbuhan, galaksi, mikroorganisme, kristal dan makhluk hidup yang dirancang menurut acuan yang ditiru oleh para seniman ini semuanya adalah contoh daya cipta mahahebat dari Allah. Allah menyatakan dalam Al Qur'an bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Beberapa ayat ini berbunyi:

… Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At Thalaaq, 65: 3)

… Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS. Ar Ra'd, 13: 8)


Sumber: http://id.harunyahya.com/

0 komentar:

Besi, Surat ke-57

Memang aneh, tampaknya, dalam pelajaran teologi, nama salah satu elemen kimia dalam
tabel periodik, yaitu besi (Fe =  ferrum) bisa menjadi salah satu judul surat dalam kitab suci agama.
Tetapi itulah al -Qur'an. Sehingga pertanyaan bagi orang awam tentunya, karakter apa yang menarik
pada surat ini? Lalu, mengapa besi dijadikan salah satu nama surat dalam al -Qur'an? Bukankah
emas, misalnya, lebih berharga?

0 komentar:

Hukum Benford

Salah satu teknik untuk meyakinkan kita bahwa ayat-ayat al-Qur'an benar -benar diturunkan oleh
Tuhan adalah dengan penerapan Hukum Benford disesuaikan dengan maksud ketiga ayat sebelumnya,
(al-Jinn 72 :28), (al -Muddatstsir 74: 30) dan (al -Hadid 57: 25).1
 
Frank Benford, fisikawan dari General Electric, beberapa puluh tahun yang lalu, menemukan
fenomena menarik dari alam. Apakah jumlah batu di pantai, jumlah kata dan huruf dari majalah,
ataukah uang yang ada di bank, angka yang paling sering muncul adalah "1" . Benford bukan satu -satunya yang menemukan fenomena menarik ini.  19 tahun sebelum ber akhirnya abad ke -19, astronom
Amerika dan juga ahli matematika, yaitu Simon Newcomb, telah mengetahui bahwa halamanhalaman
buku yang tebal, dengan mendistribusikan digit "1" sampai "9" dengan pola yang menakjubkan,
memberikan suatu pola yang relatif sama. Namun penemuan ini dengan cepat dilupakan orang sampai
57 tahun kemudian muncullah Frank Benford. la merumuskan pola angka setelah meneliti dan
menganalisis 20.229 satuan angka dari mana saja mereka berasal; sungai, konstanta fisika, tingkat
kematian, dan sebagainya.
 
Hasilnya adalah-ditunjukkan dalam pola distribusi=sekitar 30,1% dimulai dengan angka 1; 17,6%
dimulai dengan angka 2; 12,5% dimulai angka 3; 9,7% dimulai angka 4; 7,9 %r dimulai angka 5; 6,7%
dimulai angka 6; 5,8% dimulai angka 7; 5,1 % dimulai dengan angka 8; dan 4,9 %r dimulai angka 9.  

Tahun 1995, 114 tahun setelah penemuan Newcomb, Theodore Hill membuktikan bahwa hukum
alam yang baru telah ditemukan oleh Benford. (Perhatikan, angka-angka abad ke 19, 57,114, dan 1995.
Semuanya "kebetulan" kelipatan 19).
 
Pernyataan Matematika
 
Proceeding of the American Philosophical Society tahun 1938 mengeluarkan rumus matematika
sebagai berikut:

Kemungkinan yang terjadi adalah digit n, di mana n = 1, 2, 3, .... 9
 

 , atau

 


Al-Qur' an dan Hukum Benford
 
Murad Abdul Majeed 4  dari Amerika Serikat membuktikan bahwa aplikasi Hukum Benford ini bisa
diterapkan pada al-Qur'an dengan menemukan jumlah ayat tiap surat, dari 114 surat yang berawal
dengan digit 1, 2,3 sampai 9. Misalnya saja, surat kesatu adalah al -Fatihah, jumlah ayat adalah 7,
dengan awalan digit 7. Sedangkan surat kedua, al-Baqarah jumlah ayatnya 286, diawali digit 2, dan
seterusnya. Dengan cara yang sama kita akan dapatkan tabel berikut ini.
TABEL 8.1 
DISTRIBUSI AYAT- AYAT AL-QUR'AN
BERDASARKAN HUKUM BENFORD


Artinya ada 30 surat dengan jumlah ayatnya dimulai dengan digit "1", ada 17 surat dengan
jumlah ayatnya dimulai digit "2", dan seterusnya. Distribusi tiap digit akan sama dengan rasio distribusi
Hukum Benford. Tapi, itu tidak akan ditunjukkan di sini, yang akan diperlihatkan adalah jika kita
jumlahkan perkalian jumlah surat pada kolom paling kanan dengan digit di kolom paling kiri. Akan
dihasilkan bilangan yang dienkripsi sebagai berikut:

(30x1) + (17x2) +( 12x3) + (11 X4) + (14x5) + (7x6) + (8 x7) + (10x8) + (5x9) = 437 atau ( 19x23)!
 
AI -Qur'an terdiri dari 30 juz, 114 surat clan 6.236 ayat. Ini berarti, dengan Hukum Benford kita
bisa mengatakan, bila ada digit yang berubah, berkurang atau bertambah, maka ada sesuatu yang
salah pada kitab ini. Karena, jumlahnya bukan merupakan kelipatan 19 dengan distribusi Benford. Kita
juga bisa mengatakan bahwa pernyataan ayat 30 pada Surat alMuddatstsir benar adanya. Fakta
lainnya adalah digit "1" atau "Esa" ada di dalam 30 surat, sama dengan banyaknya pembagian juz al -Qur'an. Di mana bilangan 30 merupakan salah satu angka yang sering muncul dalam struktur al-Qur'an.
Seperti yang telah diketahui, angka 30 adalah bilangan komposit yang ke-19.
 
Sebelum diteruskan, mari kita teliti ulang, mengapa angka 30 ini kembali muncul? Sejatinya,
bagaimana hubungannya dengan angka 114 atau banyaknya surat?

Setelah diteliti ulang akan ditemukan 5 surat di mana nomor surat dan ayatnya berjumlah 114.
Sehingga total jumlah ke-5 surat tadi adalah ( 19 x 30) atau 570.
TABEL 8.2 
ENKRIPSI SURAT, AYAT, DAN ANGKA 114


Uji berikutnya adalah hasil pemetaan dengan Hukum Benford yang menghasilkan pemetaan digit
ayat -ayat al-Qur'an dalam sebuah peta berbentuk matriks. "Jika al -Qur'an ini asli dan diturunkan dari
langit, peta ini pun mempunyai (keanehan) kodetifikasi tertentu".
TABEL 8.3 
PEMETAAN DIGIT AYAT- AYAT AL-QUR'AN
BERDASARKAN HUKUM BENFORD


Berikutnya, dari 227 digit, kita pilih bilangan prima saja, sedangkan yang bukan bilangan prima dihapus
dan diberi tanda -  (lihat Tabe 18.4).
 
Luar biasa. Enkripsi dengan bilangan 19, lihat baris digit 1 dan digit 9: hasilnya 17 digit bilangan
prima. Jumlah digit tersebut adalah (8 x 2) + (4 x 3) + (3 x 5) + (2 x 7) = 57, atau (19 x 3).
 
Dengan demikian, ayat-ayat al-Qur'an, bila dipetakan dalam digit berbentuk matriks, mempunyai
enkripsi sebagai berikut.
 
TABEL 8.4 
PEMETAAN DIGIT AYAT- AYAT AL-QUR'AN
YANG MERUPAKAN BILANGAN PRIMA


Tingkat 1
Jumlah ayat 6.236 dan jumlah nomor surat 6.555, digitnya dijumlahkan berarti
6+2+3+6+6+5+5+5 =38 atau (19x 2).
 
Tingkat 2
Aplikasi Hukum Benford pada ayat-ayat al-Qui an, jumlah digit awal (bilangan "1" sampai "9")
adalah 437 atau (19 x 23).
 
Tingkat 3
Ayat-ayat al-Qur'an dalam 114 surat terdiri dari 227 digit merupakan bilangan prima kembar.
Angka ini, ter-enkripsi dengan 17 digit angka bilangan prima kembar pula, pada baris digit 1 dan 9,
jumlah digitnya 57 atau (19 x 3).
 
Pembaca dapat menyimpulkan bahwa bukan suatu kebetulan jika al -Qur'an mempunyai sistem
kodetifikasi yang bertingkat, matematis bilangan prima, teristimewa bilangan prima kembar 19,11 atau
dengan bilangan lainnya. "Segala sesuatu dihitung satu persatu (dengan teliti)" Satu ayat atau bahkan
satu huruf saja hilang atau disisipkan, akan membuat ketidakseimbangan dalam struktur
matematisnya. Lalu apakah makhluk jin dan manusia dapat membuat kitab yang serupa ini?
 
Jika manusia normal di -"kode" -kan dengan 23 pasang kromosom. Binatang cicadas dari jenis
Magicada (menyerupai jangkrik atau kecoak terbang), timbul dari tanah setiap 13 atau 17 tahun sekali.
Kedua -duanya adalah bilangan prima kembar. Mario Markus ahli fisika jurusan Molecular Physiology
dari Institut Max Planc menjelaskan bahwa siklus hidup binatang ini 12 tahun sekali, maka semua
predator (binatang pemangsa) yang mempunyai siklus hidup 2, 3, 4, dan 6 tahun sekali akan
memusnahkannya. Oleh karena itu, jika cicadas mutasi dalam siklus 13 atau  17 tahun sekali, ia akan
selamat.
 
Bagi yang memahaminya, al -Qur'an bukanlah kitab biasa. Walaupun kalimat-kalimatnya banyak
berbentuk puisi dan prosa, ia bukanlah kitab sastera. Walaupun ratusan ayat menceritakan fenomena
alam dan ilmu pengetahuan, ia bukanlah kitab ilmu pengetahuan dan bukan pula sebuah ensiklopedi.
Al -Qur'an hanya dapat dimengerti dan dipahami bila dibaca baik-baik dengan mengetahui ilmunya. Hati
terbuka, tulus, dan mau menerima. Bagi pembaca yang menginginkan jalan yang lurus, dengan seizin -Nya akan bertambah keimanannya.

"Namun bagi sebagian orang, akibatnya malah lebih buruk serta mer.datangkan
kerugian."   (al-Isra, 17 : 82).
 
1 . Esensi dari ke[iga ayat ini adalah: "Segala sesuatu diciptakan dengan hitungan", "dalam
bilangan 19 ada perumpamaan (ada sesuatu yang aneh)", "dan al-Qur'an diturunkan dari langit",
(Jin 72: 28), (alMuddatstsir 74 : 30) 1, dan (al-Hadid 57 :25). Tetapi untuk meyakinkan semua
orang adalah pekerjaan sia-sia. Namun, seperti pandangan alQur'an, ini dimaksudkan "untuk
menambah keimanan bagi yang telah beriman dan membuat tidak ragu bagi pembaca Kitab".
2 . Murad Abdul Mayeed,  http //www.subrnission.org/miracle/benford.html
3 . Lihat juga jurnal matematika yang berhubungan dengan Hukum Benford, misalnya,
htfp://www.mathpages.com/home/kmath302/kmafh302.htm.  Lebih lengkap masuklah ke situs-situs Benford Law, Zipp Law, dan hubungan  Benford Law dengan bilangan prima.
4 .Ilmuwan anggota kelompok "submitfer" di Amerika Serikat, seorang ahli matematika dan
peneliti al-Qur'an

0 komentar:

Enkripsi (11+8)

Pembaca telah mempelajari struktur (19 + 10) dalam alQui an pada bab-bab sebelumnya,
untuk membentuk struktur prima kembar 29. Pada bab ini, mari kita menjelajah lebih lanjut dengan
struktur (11 + 8) untuk membentuk prima kembar 19. Angka 11 juga merupakan prima kembar dari
pasangan 11 dan 13. Sedangkan angka 8 adalah indeks bilangan prima 19.
 
Pertama -tama struktur yang paling sederhana adalah enkripsi atau angka-angka kunci pada
nomor ayat yang berhubungan dengan angka 11 dan 8.
 
Struktur (11 + 8) dan Bilangan 11
 
Kita telah mempelajari struktur (19 + 10) pada kalimat basmallah, dan 29 surat-surat fawatih,
permulaan dengan huruf alif, lam, mim dan sebagainya. Sekarang, mari kita mengenal lebih dekat
struktur (11 + 8) yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an. Angka 19 dan angka
8 di dalam alQur'an muncul pada Surat al -Muddatstsir (74: 30) dan Surat  al -Haqqah (69: 17)  -
sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke -19. Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan
nomor ayatnya dijumlahkan:
 
74 + 30 + 69 + 17 = 190 atau ( 19 x 10).

TABEL 7.1 
STRUKTUR SURAT DENGAN BILANGAN (11+8)

 
Mari kita lihat selanjutnya.

Pertama ,  struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di mana terdapat enkripsi pada 10
surat dari 114 surat al-Qur'an yang mempunyai jumlah ayat 11 dan 8. Kesepuluh surat tersebut
terbagi dua: 5 surat masingmasing dengan jumlah ayat 11 dan sisanya 5 surat masingmasing
dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena jumlahnya berpasangan, maka jumlah ayat-ayatnya
merupakan kelipatan 19, yaitu 95 atau (19 x 5). Simetris murni, seimbang dan selaras.

Kedua,  struktur al -Asma'ul Husna . AI -Asma'ul  Husn a ( ismi  = nama,  husna = baik) adalah nama -nama yang sangat indah dari Allah swt dan sekaligus mencerminkan sifat -sifat Tuhan Yang Esa.
Penelitian lebih lanjut   1  mengungkapkan bahwa di antara nama-nama yang indah, 76 nama
terdapat dalam al -Qur'an, sedangkan 23 nama lagi dalam Hadits 2 . Coba perhatikan angka 76
adalah enkripsi dari (4 x 19), sedangkan angka 23 adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa
kalimat ini terulang 4 kali dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan  syari'ah.
Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut akan dijelaskan nanti
bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda di langit: bulan, bintang dan matahari.

Kalimat  al -Asma'ul Husna  sendiri "kebetulan terdiri  dari  11 huruf Arab. 3  Kalimat ini disebutkan
dalam 4 ayat pada 4 surat yang berbeda:
 
1. AI-A'raf (7:180)

'H anya milik Allah Asma'ul Husna, maka bermohonlah kepadan-Nya  dengan  menyebut
Asma'ul Husna itu dan  tinggalkanlah orang -orang yang menyimpang dari  kebenaran
dalam (menyebut)  nama-nama-Nya. Nanti merek a akan mendapat ba lasan terhadap apa
yan g telah mereka kerjakan".

2.  Al -Isra' (17:110)  

"Ka takan lah 'Serulah Allah atau ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru,
Dia  me mpunyai Asma'ul Husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dala m
shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara  kedua
itu' ".


3. Thaha (20:8)
 
"Dialah Allah, tidak  ada Tuhan yang berhak dise mbah melainkan Dia. Dia m empuny ai
Asma'ul Husna"


4.     Al-Hasyr (59:24)
 
"Dialah A llah Yang Menen tukan, Yang Mengadakan, Yang Menbentuk Rupa, Yang
Mempunyai nama-nama  yang paling baik. Bertasbihlah kepada -Nya apa yang di langit
dan dibumi. Dan Dialah Yang  Maha Perkasa  Iagi  Maha  Bijaksana".
 
Enkripsi angka 11 yang lebih rumit akan diketahui bila nomor surat dan nomor ayat tersebut
di atas dijumlahkan kemudian dijajarkan dalam 5 komponen.
 
Jika nomor surat tadi dijajarkan dengan hasil penjumlahannya, maka bilangan tersebut
adalah kelipatan 11:
 
7172059103 = 11 x 652.005.373
 
Demikian juga, jika nomor ayat tersebut di atas dijajarkan dengan jumlah nomornya, maka:
 
180110824322 = 11 x 16.373.711.302
 
Ini berarti kalimat al-asma'ul husna hanya diposisikan pada 4 surat dengan 4 ayat tertentu
saja, dengan kodetifikasi angka 11 yang tidak sederhana. Bila tertukar posisinya, maka struktur ini
tidak terjadi.
 
Ketiga, struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al-Muddatstsir. Kedua surat ini,
bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan 56, sama -sama berjumlah 11 digitnya.
 
4+7=7+4=3+8=5+6=11
 
Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara nama -nama yang indah,
Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang berselimut", dan syari'ah. Tetapi bagian yang paling
menarik adalah hubungan angka 11 dengan benda-benda di langit (tunggal), yang direfleksikan oleh
ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar (Bulan), dan asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa
sehingga jumlah ke -3 nomor suratnya merupakan kelipatan 11.
 
53 + 54 + 91 = 198 atau (11 x 18).
 
Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita dikodekan dengan angka
11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan sistem Kalender Matahari dan Kalender Bulan, yaitu
11 hari. Coba kita perhatikan keterangan NASA tentang sistem kalender4 .
 
Salah satu sistem untuk mengukur waktu yang telah berlalu atau yang akan datang adalah
kalender. Sistem kalender satu tahun terdiri dari 12 bulan. Setiap Kalender Bulan, berdasarkan
waktu bulan mengelilingi bumi adalah 29,53 hari. Karenanya, waktu satu tahun adalah 354,37 hari.
Ini tidak sama dengan lamanya waktu dari satu musim ke musim lainnya, misal "hari pertama
musim semi atau dikenal dengan vernal equinox " ke musim semi berikutnya, yaitu 365,24 hari.
Berbeda 11 hari!
 
Sedangkan Kalender Matahari, berdasarkan waktu bumi mengelilingi matahari, dikenal
dengan Kalender Julian atau yang kemudian diperbarui dengan sebutan Kalender Gregorian,
masukan dari astronom bernama Christopher Clavius dari Itali. la menyarankan aturan khusus untuk
menvesuaikan perbedaan dari 365 hari satu tahun dengan 365,24 hari aktual per tahun, yaitu
dengan penyesuaian setiap 4 tahun sekali. Berlaku bagi abad-abad yang berakhir; yang dapat
dibagi dengan 400. Dengan demikian, tahun -tahun di 1800, 1900, dan 2100 tidak ditemukan tanggal
29 Februari. Hanya ada di tahun-tahun 2000 dan 2400. Pengaturan ini memungkinkan rata -rata
Kalender Gregorian hanya berbeda 0,5 menit dengan waktu aktual tiap tahun, atau dengan tingkat
kesalahan 1 hari dalam 3000 tahun sekali.
 
Berbeda dengan Kalender Islam yang berdasarkan Kalender Bulan. Dimulai ketika
Muhammad saw hijrah ke Medinah pada tahun 622. Kemudian Khalifah Umar menetapkan hari
pertama bulan Muharram sebagai awal tahun Kalender Islam, yaitu 16 Juli tahun 622. Tiap bulan
bergantian 30 dan 29 hari kecuali bulan ke 12, Dzulhijjah (Dzu al -Hijjah). Ini, menariknya,
berhubungan dengan angka 11 dan 19. Supaya tepat dengan aktual waktu fase bulan. 11 tahun
siklus pertama, bulan Dzulhijjah di-set 30 hari, clan 19 tahun kemudian di -set 29 hari. Dengan
demikian setahun bisa 354 hari atau 355 hari. Dalam 30 tahun, lengkaplah satu siklus, rata-rata


354,37 hari.
 
Jika kodetifikasi angka 11 dalam al-Qur'an merefleksikan perbedaan sistem kalender dalam
tata surya kita, maka, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, angka 19 juga berhubungan
dengan desain alam, fase bulan dan siklus Meton. Termasuk yang diketahui, lamanya orbit komet
Halley mendekati tata surya setiap 76 tahun sekali atau (4 x 19) tahun. Apa kata sains tentang
komet ini5 :

Tahun 1705, Edmund Halley rnemtbuat prediksi dengan rumus Newton bahwa sebuah komet
di tahun 1531, 1607, dan 1682 akan masuk ke sistem tata surya. Kemudian kembali lagi tahun
1758. Rarnalannya tepat. Akhirnya komel tersebut diberi nama dengan namanya. Orbit komet
Halley rata -rata 76 fahun, tergantung dari pengaruh gravitasi di ruang angkasa. Komet ini muncu! di
tahun 1970, dan kembali di tahun 1986. Penampakan kembali di sekitar tata surya kita akan
terjadi di taltun 2061/2062.

Simak wawancara Michio Kaku tentang Parallcl Universes di BBC Homepage Science:
berhubungan dengan bilangan 11.

Teori-M mendefinisikan 11  dimensi ruang dan waktu, terdiri dari 70 ruang dan 7 dirnensi
waktu. jika kifa berbicara quantum parallel universes, maka barangkali ada alam yang "mirip"
dengan alam semesta kita. Semua dimensi "bergetar" dan membuat alam semesta kita ikut
"bergetar. "Getaran" tersebut tamyak seperti cahaya. Alam semesta manusia berada di 4 dimensi
(3 dimensi ruang + wnktu), sisanya (di luar itu) hyper -space yang terdiri dari 7lapis dimensi ruang.
Alarn semesta yang terdekat hanya berjarak kurang dari 1 mm saja. Uji coba akan dilakukan di
Geneva beberapa tahun mendatang, untuk pengembangan selanjutnya.

Fenomena di atas memberi gambaran kepada pembaca bahwa pernyataan pemikir
matematika seperti Galileo, studi para ilmuwan, dan al-Qur'an, benar adanya. Ada korelasi erat
antara desain alam semesta - matematika  - Kitab Suci-manusia. Bilangan prima banyak dipakai
sebagai kode unsur alam, di antaranya anomali planet-planet, garis edar, DNA, unsur kimia,
pengaturan atom, kromosom, termasuk aplikasi hukum Benford, yang akan dijelaskan kemudian.

 1 .   H. Mulyono Gandadiputra Prof. Dr. & H. Amir Hamzah,  As maul  Husna', Yayasan Masagung,
Jakarta 1984, hal. 3-4.
 2 .  Ibid, hal. 3.  
 3 . B aca lebih lanjut, Rosman Lubis dalam bukunya, Keajaiban Angka 11 dalam al- Qur' an.
 4 . NASA edu:  http: //litt off.msfc. nasa.gov/ne ws/2000/news-ne wyear.nsy . diterima 1 Desember
2003
5 .  hltp://seds.lpl.arizona.edu/nineplanets/nineplanets/halley.html

Sumber: Buku Karya Arifin Muftie

1 komentar:

Surat yang Ke-19

Surat Maryam, atau surat yang ke-19 dalam mushaf, diturunkan ketika sahabat-sahabat Nabi
akan hijrah dari Mekkah dan tinggal di negeri Kristen (Nasrani), di Habash (Ethiopia). 1   Walaupun
kaum Quraisy yang kafir berusaha membujuk Raja Negus untuk mengusir kaum Muslim imigran,
tetapi akhirnya  - setelah bertanya pendapat Muslim tentang Yesus di dalam sebuah sidang
pengadilan

0 komentar:

Struktur Ayat dan Kata

Struktur kodetifikasi, enkripsi, bukan saja di tingkat surat dan ayat, tetapi juga sampai tingkatan
ayat, kata -kata, dan huruf. Al-Qur'an menyajikan puluhan, bahkan ratusan, struktur yang sangat
bervariasi dari berbagai tingkatan. Namun semuanya tidak lepas dari bilangan prima dan prima kembar
seperti 29 dan 31.
 
Kalimat Basmallah
 
Setiap surat berisikan sejumlah ayat yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai  ayah  atau "tanda
kekuasaan Allah". Secara struktur, ia berhubungan dengan 29 surat berinisial dengan bentuk (10 + 19).
Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang
tersusun secara sistematis, dan artinya adalah "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang."1

0 komentar:

Kodetifikasi Bilangan Prima

Mufasir modern sepakat bahwa al-Qur'an dalam penggambarannya sangat istimewa, karena
struktur sistematikanya matematis.1  Al-Qui an menggunakan kodetifikasi bilangan prima secara
bertingkat: surat, ayat, kata, dan huruf. Dua dekade yang lalu, pembahasan masalah seperti ini
merupakan hal yang sensitif, karena bisa dipandang "memperkosa" ayat-ayat alQur'an. Di satu sisi,
tingkat penemuan yang membahas angkaangka masih "dangkal"  --  sehingga kurang menarik.
Namun kini, dengan banyaknya alat bantu seperti komputer dan kemajuan di bidang sains yang
berhubungan satu sama lain, studi mengenai "kodetifikasi" al-Qur'an makin menampakkan hasilnya
yang luar biasa. Tentu saja, walaupun isinya sama. Hanya al-Qur'an mushaf Ustmani saja yang
dipakai, dan hanya versi itulah yang memenuhi kriteria kodetifikasi al-Qur'an, sebagaimana bahasa
aslinya pada saat wahyu diturunkan.

 

0 komentar:

Matematika dan Bilangan Prima

Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta.
Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima
juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang dengan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini
dalam sains.

0 komentar:

Al-Qur'an : Antisipasi ke Depan

AI -Qur'an selalu merujuk kepada (banyak) alam semesta atau 'alamin, di mana sains saat ini
baru menghasilkan satu hipotesis dan model tentang multiple universes. Seruan al-Qur'an tentang
kebenaran sangat universal  -  timeless and s paceless   dialamatkan kepada seluruh manusia dan
golongan jin. Kadang -kadang al-Qur'an menyebutkan makhluk yang ada di (banyak) bumi dan di
(banyak) langit-yang bermakna segenap makhluk yang telah diketahui maupun yang belum
diketahui. Barangkali ia adalah satu-satunya kitab suci yang seruannya ditujukan kepada manusia
dan makhluk alam gaib (jin). Kritikus al -Qur'an mengatakan, "Mengapa tidak sekalian saja
dialamatkan kepada iblis, atau evil?" Kritikus itu lupa atau tidak mengetahui bahwa iblis dan setan
adalah salah satu ras dari golongan jin.

0 komentar:

Keterpeliharaan Al-Quran

"Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan
risalah-2 Tuhannya, sedang sebenarnya ilmu-Nya meliputi apap yang ada  pada mereka,
dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu."  (al-_Jinn 72: 28).

Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hitungan-al adad: peredaran bintang,
keseimbangan alam semesta, pembentukan manusia, atom, kuantum mekanik, dan bahkan ayat-ayat dalam al-Qur'an sendiri. Mereka terstruktur dengan hitungan yang sistematis dan teliti.
  
AI -Qur'an dalam bahasa Arab berarti "pembacaan". al-Quran mungkin kitab yang paling
banyak dibaca di dunia. Perlu diketahui, sesungguhnya kata Kitab Suci tidak ada di al-Qur'an. Yang
ada adalah sebutan Kitab Mulia, Kitab Agung, Kitab Pemurah, dan lainnya. Kitab Suci dikenal
karena media, terpengaruh sebutan kitab suci lainnya. Kesempurnaan dalam bahasa tidak dapat
ditentang oleh para pujangga. Bahasa dan makna dipadukan. Irama, keselarasan melodi, ritmenya
menghasilkan sebuah efek hipnotis yang kuat.
1
 Barangkali bagi orang awam, kandungan al -Qui an
sulit dimengerti, karena ia tidak dimulai secara kronologis ataupun narasi-narasi sejarah seperti
halnya kitab Yahudi. Ia juga tidak mendasarkan teologinya dalam cerita -cerita dramatis
sebagaimana epik-epik India. Tidak pula Tuhan diungkap dalam bentuk manusia sebagaimana
dalam Bibel dan  Bhagavad Gita . Ia berbicara langsung soal pendidikan-sebagaimana sering
dikemukakan oleh para penulis modern -berbicara mengenai membaca, mengajar, memahami dan
menulis
2
  (al- 'Alaq 96 : 1-5). Di dalam al -Qur'an sendiri ada pemakaian kata "al-Qur'an" dalam arti
bacaan, sebagaimana tersebut dalam ayat 17,18 Surat 75 al-Qiyamah :
  
"Sesungguhnya  mengumpulkan  al-Qur'an (dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya
(pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah
membacakannya maka ikutilah bacaannya."


Kata pertama di dalam al-Qur’an dan Islam adalah sebuah perintah yang ditujukan kepada
Nabi, yang secara linguistik menunjukkan bahwa penyusunan teks al -Qur'an berada di luar
kewenangan Muhammad saw. Gaya serupa ini tetap dipertahankan di sepanjang al -Qur'an. Ia
berbicara kepada atau tentang Nabi dan tidak mengizinkan Nabi berbicara atas kehendaknya
sendir .
3
 Al-Qur'an menggambarkan dirinya sendiri sebagai sebuah kitab yang "diturunkan" Tuhan
kepada Nabi;  ungkapan kata "diturunkan" atau anzalna dalam berbagai bentuk digunakan lebih dari
200 kali. Secara intrinsik, ini berarti bahwa konsep dan isi al-Qur'an benar -benar diturunkan dari
langit. Sebagaimana dalam beberapa ayat yang lain, Tuhan juga menurunkan besi, mizan (keadilan,
keseimbangan, harmoni) dan 8 pasang binatang ternak. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap
dalam berbagai peristiwa yang memakan waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ia dikutip langsung
dari catatan di  Lauh Mahfuzh, yang berarti Kitab Utama atau bermakna "Pusat Arsip".4
 
Al -Qur'an berpandangan bahwa bacaan tersebut tersusun rapi, sempurna dan tidak ada yang
ketinggalan. Ia dalam penggambarannya sangat unik. Nabi pun kadang-kadang dikritik dan ditegur
dalam beberapa peristiwa. Al-Qur'an juga selalu menyisipkan ayat-ayat tertentu, seperti "intan yang
berkilauan", dalam pelajaran metafisisnya. Ia mendesak pembaca agar menggunakan kemampuan
intelektualnya,  mengenali  isyarat isyarat ilmiah berupa "intan yang berkilauan", tanda -tanda
kebesaran Pencipta melalui alam semesta, sumber Metafisis Tertinggi. Muslim modern
mengatakan ada sekitar 900 ayat yang memuat tanda -tanda ini, dari total 6.236 ayat. Hanya 100
ayat yang berbicara persoalan peribadatan, dan puluhan ayat yang membahas masalah-masalah
pribadi, hukum perdata, hukum pidana, peradilan dan kesaksian. 5  Al-Qur'an berbeda cara pe-nyajiannya, bisa saja membahas masalah keimanan, moral, ritual, hukum, sejarah, alam, antisipasi
masa mendatang, secara sekaligus dalam satu surat. Ini memberikan daya persuasi yang lebih
besar, karena semua berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Esa dan Hari Akhir. Jumlah
surat dalam al -Qur'an ada 114, nama-nama tiap surat, batas-batas tiap surat dan susunan ayat -1
KeterpeliharaanAl-Qur'an
ayatnya merupakan ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan oleh Nabi sendiri.
  
SejarahRingkasPemeliharaanal-Qur'an
  
Pada awal Islam, bangsa Arab adalah bangsa yang buta huruf, hanya sedikit yang pandai
menulis dan membaca. Bahkan beberapa di antaranya merasa aib bila diketahui pandai menulis.
Karena, orang yang terpandang pada saat itu adalah orang yang sanggup menghafal, bersyair, dan
berpidato. Waktu itu belum ada "kitab". Kalaupun ada hanyalah sepotong batu yang licin dan tipis,
kulit binatang, atau pelepah korma yang ditulis. Termasuk kutub, jamak kitab, yang dikirim oleh
Nabi kepada raja-raja di sekitar Arab, sebagai seruan untuk masuk Islam.
  
Setiap kali turun ayat, Nabi menginstruksikan kepada para sahabat untuk menghafalnya dan
menuliskannya  di  atas  batu,  kulit binatang dan pelepah korma. Hanya ayat-ayat al-Qur'an yang
boleh ditulis. Selain ayat -ayat al-Qur' an, bahkan termasuk Hadis dan ajaran-ajaran Nabi yang
didengar oleh para sahabat, di larang untuk dituliskan, agar antara isi al -Qur'an dengan yang lainnya
tidak tercampur.
  
Setiap tahun, malaikat Jibril, utusan Tuhan mengulang (repetisi) membaca ayat-ayat al-Qur'an
yang telah diturunkan sebelumnya di hadapan Nabi. Pada tahun Muhammad saw wafat, yaitu tahun
632 M, ayat-ayat al-Qur' an dibacakan dua kali dalam setahun.6  Ini menarik sekali, karena seolah -olah akhir tugas dan kehidupan Nabi di dunia ini telah diantisipasi akan selesai.
  
Pada masa khalifah pertama, Abu Bakar, banyak terjadi peperangan melawan orang-orang
yang murtad dan para nabi palsu. Di antara mereka yang gugur dalam peperangan banyak
penghafal ayat -ayat al-Qur'an. Umar bin Khaththab mengusulkan untuk mengumpulkan para
penghafal al-Qur'an, disuruh membacakan al-Qur’an, menjadikan satu, meneliti dan menulis ulang.
Kumpulan itu yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit, mushaf, berupa lembaran-lembaran yang diikat
menjadi satu, disusun berdasarkan urutan ayat dan surat seperti yang telah ditetapkan oleh Nabi
sebelum wafat. Sedangkan pada masa Utsman bin Affan, tentara Muslim telah sampai ke Armenia,
Azerbajan di sebelah Timur dan Tripoli di sebelah barat. Kaum Muslim terpencar di seluruh pelosok
negeri, ada yang tinggal di Mesir, Syria, Irak, Persia dan Afrika. Naskah beredar di manamana,
tetapi urutan surat dan cara membacanya beragam, sesuai dialek di mana mereka tinggal. Hal ini
menjadikan pertikaian antarkaum Muslim sehingga menjadikan kekhawatiran pemerintahan
Utsman. Maka kemudian Utsman membentuk panitia untuk membukukan ayat-ayat al-Qur'an
dengan merujuk pada dialek suku Quraisy, sebab ayat al -Qur'an diturunkan dengan dialek mereka,
sesuai dengan suku Muhammad saw. Buku tersebut diberi nama al -Mushaf, ditulis lima kopi dan
dikirimkan ke empat tempat: Mekkah, Syria, Bashrah, dan Kufah. Satu kopi disimpan di Medinah
sebagai arsip dan disebut  Mushaf al-Imam .
  
Walaupun telah disatukan dan diseragamkan, namun tetap cukup banyak al-Qur'an di Afrika
dengan dialek berbeda, termasuk jumlah ayat yang "berbeda" karena perbedaan membaca dalam
pergantian nafas (6.666 ayat), tetapi isinya tetap sama. Awalnya, pada zaman Nabi, al-Qur'an
memakai dialek Quraisy, tetapi kemudian berkembang menjadi tujuh dialek non-Quraisy. Pada
mulanya, ini dimaksudkan agar suku-suku lain lebih mengerti. Ada juga aliran tersendiri (kelompok
kecill, pimpinan Dr. Rashad Khalifa, kelahiran Mesir, seorang ahli biokimia dan matematika, yang
mempromosikan jumlah ayat 6.234, berbeda 2 ayat dengan naskah Ustman, 6.236 ayat.7
Sedangkan mayoritas Muslim, baik Sunni maupun Syi ah tetap berpegang teguh pada naskah awal
yang dikumpulkan semasa Khalifah Ustman, yaitu dialek Quraisy, hingga kini. Perbedaan kecil ini,
menjadi sasaran kritik para Orientalis, bahwa al -Qur’ an tidak asli lagi, karena telah ada campur
tangan manusia dalam transmisinya. Walaupun demikian, sebagian di antara mereka, seperti Gibb,
Kenneth Cragg, John Burton, dan Schwally dalam bukunya Mohammedanism, The Collection of the
Qur’an , The Mind of the Qu'ran, dan  Geschichte des Qorans, mengakui bahwa "sejauh
pengetahuan kita, kita bisa yakin bahwa teks wahyu telah ditransmisikan sebagaimana apa yang
telah diberikan kepada Nabi".8 
  
MushafUtsmaniDisimpandiMana?
  
Banyak pertanyaan, di mana copy yang diberikan oleh Khalifah Utsman disimpan? Apakah masih
ada? Menurut penjelasan The Institute of Islamic Information and Education of America,9  naskah
tadi disimpan di Museum Tashkent di Uzbekistan, Asia Tengah. Sedangkan hasil  copy fax  ada di
Perpustakaan Universitas Columbia di Amerika Serikat. 10 Keterangan lebih lanjut menjelaskan
bahwa copy tersebut sama dengan apa yang dimiliki pada zaman Nabi. Duplikat  copy yang
dikirimkan ke Syria pada masa Utsman juga masih ada di Topkapi Museum Istambul, duplikat ini
dibuat sebelum terjadi kebakaran pada tahun 1892 yang menghancurkan mesjid Jami, di mana
mushaf tersebut berada. Naskah yang lebih tua bisa ditemukan di Dar al-Kutub, Kesultanan Mesir.
Sangat menarik, terdapat naskah yang disimpan di Perpustakaan Kongres di Washington, Chester
Beatty Museum di Dublin (Irlandia) dan Museum di London -isinya tidak berbeda dengan apa yang
terdapat di Mesir, Uzbekistan dan Syria. Sebelumnya juga terdapat 42.000 koleksi naskah kuno
disimpan Institute for Koranforshung, University of Munich di Jerman. Namun, ketika Perang Dunia
II, koleksi ini hancur karena dibom. 11 Sejauh ini, berkat upaya para sahabat Nabi dan atas
pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, isi al -Qur'an, sejak zaman Nabi hingga sekarang tetap sama.
Namun demikian, pertanyaan lainnya muncul. Jika ini semua otentik sesuai dengan aslinya,
bagaimana kita yakin bahwa al -Qur'an berasal dari "Sumber Metafisis Tertinggi"? 12  Sebagian besar
kaum Muslim sangat yakin bahwa al-Qur'an adalah asli dari Tuhan, karena al-Qur'an sendiri yang
mengatakan demikian; misalnya saja, Surat an-Nisa' (4:82); al-An'am (6:19); (6:92); an-Naml (27:6);
al -Jatsiyah (45:2).13 Sebagian Muslim lainnya baru percaya setelah membaca dan memahami
isinya dengan baik, berpikiran jernih, dan mau membuka hati dengan hal -hal yang baru. Tetapi
dapat dipahami pula, karena "sumbernya dari dalam", bagi urang luar yang skeptis, pendapat apa
saja dimungkinkan. Oleh karena itu, bagi orang luar, bukan kalangan Muslim atau siapa sajn,
pilihannya adalah salah satu dari lima kemungkinan yang "mengarang al-Qur'an".  

Pertama , Nabi Muhammad saw.  
Kedua , para pujangga -ilmuwan Arab dan kumpulan cerita dari berbagai sumber.  
Ketiga , merupakan jiplakan dari kitab suci Injil dan Taurat.
Keemyat , buatan makhluk asing.
Dan kelima , dari Tuhan.  

Al -Qur' an berpandangan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Ia mengatakan bahwa
percaya atau tidaknya seseorang terhadap isi al-Qur'an, semata-mata karena hidayah Allah.
Hidayah diberikan bagi yang mau berpikir jernih dan berprasangka baik.

S ebagian Muslim makin percaya karena faktor -faktor eksternal, bukan hanya karena pernyataan al -Qur'an saja. Mereka berpikir begini.

Pertarma, Muhammad saw terkenal karena kujujurannya, dapat dipercaya, dan bukan orang yang
pandai membaca dan menulis. Di lain pihak, gaya bahasa al-Qur'an sangat berlainan dengan gaya
bahasa Nabi ketika bertutur. Al -Qur'an selalu memakai gaya yang unik, dimulai dengan
"Katakanlah", "ingatkah", "Tuhan berkata",  "Mereka bertanya", dan sebagainya.

Kedua , ada puluhan surat dan ayat yang dimulai dengan huruf -huruf Arab, yang pada awalnya tidak
diketahui maknanya. Huruf sisipan atau  fawatih. Huruf-huruf ini tidak ada perlunya jika "makhluk
biasa" yang membuat, karena tidak dimengerti oleh pembacanya hingga berabad-abad lamanya,
membuat bingung.

Ketiga , sesuatu yang menarik lainnya, bahwa nama Muhammad hanya empat kali disebut dalam
al Qur an. Nama Adam as dan Isa as jauh lebih banyak disebut. Mereka disebut oleh al-Qur'an
masing-masing 25 kali. Bahkan nama Musa as paling banyak disebut.

Keempat, cerita atau ungkapan sejarah serupa dengan cerita dalam kitab suci lainnya, namun
sangat berbeda dalam detail dan maknanya. Beberapa kisah masa lalu, bahkan tidak ditemukan
dalam kitab Yahudi atau Bibel. Seperti kisah bangsa Tsamud, Ad, kota Iram, dialog antara Nuh as
dengan puteranya sebelum banjir terjadi, dan "percakapan semut yang didengar Sulaiman as".

Kelima, seruan al -Qur'an bukan saja ditujukan kepada semua manusia (di bumi dan langit-- planet
dan alam lainnya), tetapi juga golongan jin (beserta seluruh rasnya, seperti setan, iblis, ifrit, dan
makhluk asing yang belum diketahui manusia). Ayat-ayat ini tidak ada perlunya bila "makhluk
biasa" yang membuat, apa manfaatnya?

Keenam , rincian tentang malaikat, jin, penciptaan (banyak) alam semesta dan (banyak) bumi,
fenomena ilmiah, di mana pengetahuan manusia belum atau baru saja mengetahui.14

Ketujuh, struktur kodetifikasi yang ditemukan dalam al -Qur'an, di mana ia mengatakan untuk
menambah keimanan bagi orang yang beriman dan membuat tidak ragu bagi pembaca Kitab ini (al-Muddatstsir 74 : 30).
  
Beberapa faktor eksternal tersebut menyebabkan sebagian kaum Muslim makin percaya
bahwa al-Qur'an kecil sekali kemungkinannya dibuat oleh makhluk biasa, baik manusia maupun jin.
Kita juga harus ingat, kaum Muslim lainnya, yang bukan Islam karena "dilahirkan"  - Islam karena
"pindah agama atau mendapatkan agama", mereka mempunyai alasan yang I ebih spesifik.
  
Mushaf Utsmani adalah satu-satunya kitab, di mana enkripsi dan kodetifikasi bilangan prima
ditemukan secara terstruktur, komprehensif, mulai dari yang paling sederhana  hingga yang rumit.

Sumber: Buku Karya Arifin Muftie

0 komentar:

Pengantar Dua Matematika Alam Semesta

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta.
Galilea (1564-1642 M)

Bukan suatu keanehan bila sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa Tuhan menciptakan
alam semesta dengan kode -kode tertentu -- struktur bilangan tertentu. 1  Alam sendiri mcngajarkan
kepada manusia tentang adanya periode-periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan
sistematis, misalnya, orbit Bulan, Bumi dan planet-planet, lintasan meteorit dan bintang -bintang,
DNA, kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala
karakteristiknya.
  
"Katakanlah:  ‘Adakah sama orang-orang yang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran".  (az-Zumar 39: 9). 

Kitab Mulia al -Qur'an mengajarkan pembacanya bahwa "Tuhan menciptakan sesuatu dengan
hitungan teliti'  (al-Jinn 72: 28).  Bahkan jumlah manusia yang akan datang menghadap Tuhan
Yang Maha Pemurah, selaku seorang hamba pada hari yang telah dijanjikan (telah) ditetapkan
dengan hitungan yang teliti (Maryam 9 : 93-94).
  
Dalam pandangan al-Qur'an, tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Semua terjadi
dengan "hitungan", baik dengan hukum-hukum alam yang telah dikenal manusia maupun yang
belum. Bagi Muslim yang beriman, tidak ada bedanya apakah al -Qur'an diciptakan dengan
"hitungan" atau tidak, mereka tetap percaya bahwa kitab yang mulia ini berasal dari Tuhan Yang
Esa. Pencipta (banyak) alam semesta, yang mendidik dan memelihara manusia. Namun bagi
sebagian ilmuwan, terutama yang Muslim, yang percaya bahwa adanya kodetifikasi alam semesta,
baik kitab suci, manusia maupun objek di langit, adalah suatu "kepuasan tersendiri" jika dapat
menemukan hubungan-hubungan tersebut. Al -Qur'an adalah salah satu mahakarya yang diturunkan
dari langit, untuk pedoman umat manusia, berlaku hingga alam semesta runtuh. Ia menggambarkan
masa lalu, sekarang dan masa depan dengan cara yang menakjubkan. Prof. Palmer seorang ahli
kelautan di Ainerika Serikat mengatakan  "Ilmuwan sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah
tertulis didalam al -Qur'an beberapa tahun yang lalu" . 2  
 
Walaupun begitu, tidak semua orang dapat memperoleh hikmah. Bagaimana pembaca bisa
memahami keindahan alQur'an tanpa mengetahui ilmunya? Contoh yang paling sederhana adalah
ayat 68-69 Surat Lebah atau an-Nahl, yang menceritakan aktivitas lebah "mendirikan sarang dan
mencari makan".
  
Ayat tersebut menggunakan bentuk kata kerja femina, karena memang yang mencari makan
dan membuat sarang adalah lebah betina. Lebah jantan diberi makan oleh lebah betina, bukan
sebaliknya.3   Jangankan masyarakat di abad ke-7, masyarakat di abad ke-21 pun tidak tahu
bagaimana cara membedakan lebah jantan dan lebah betina7 Terlebih, memahami bahwa lebah
betinalah yang mencari makan, bukan sebaliknya. Jika Surat an -Nahl merefleksikan lebah betina
dengan bentuk kata kerja femina. Lebah jantan digambarkan oleh al -Qur'an pada nomor suratnya,
yaitu bilangan 16. Bilangan 16 ini adalah banyaknya kromosom lebah jantan, sedangkan jumlah
kromosom lebah betina diketahui berjumlah 32.
  
Teknik -teknik seperti inilah yang disebut ilmuwan dengan coding isyarat -isyarat di alam
semesta, atau -meminjam istilah Malik Ben Nabi 4  "tanda-tanda" atau ayat bagaikan "anak panah
yang berkilauan".
  
Pendahuluan

"Hanya  orang-orang yang berakal sajalah yang dapat menerima pelajaran".  (ar-Ra'd
73: 19)


Buku ini tidak ditulis untuk membahas ilmu pengetahuan dalam al-Qur'an, tetapi tentang Kitab
Mulia al-Qur'an dan kodetifikasi bilangan prima. Bilangan prima ini dipercaya oleh sebagian besar
ilmuwan sebagai bahasa universal dan berhubungan dengan desain kosmos. Bagi sebagian kecil
ilmuwan Muslim, mereka tidak akan heran bila menemukan dalam alQur'an, ratusan struktur
matematik dalam bilangan prima, khususnya prima kembar, karena sebelumnya memang telah
menduga hal tersebut. Bahkan sebagian besar mufasir modern percaya bahwa al-Qur'an memuat
hal-hal yang mengantisipasi masa depan, "ramalan -ramalan ilmiah" atau prophecy yang me-nyangkut generasi mendatang .
  
Buku ini merupakan pelengkap tulisan terdahulu pada tahun 2002, ketika penulis membuat
sembilan seri artikel yang berjudul Les Grands Themes du Coran, bagi pelajar Indonesia pemerhati
Islam di Eropa, melalui putri penulis di sana. Tetapi kali ini, Illa 'an yasya Allah, diterbitkan untuk
pembaca di Indonesia.
  
Terima kasih kepada penerbit, kawan -kawan editor, saudara-saudaraku, dan kepada kolegaku
Hari Indra Tahir yang telah memberikan dukungan penuh dan pandangan-pandang annya hingga
buku ini terbit.
  
Akhir kata, puji syukur ke Hadirat Ilahi, jika buku ini bermanfaat bagi pembaca, dalam upaya
memperkaya pemahaman al -Qur'an, "Mahakarya Yang Paling Sempurna". Dengan demikian, kita
makin memahami kebesaran Tuhan dan mampu menjalankan kewajiban manusia sebagai deputi
Tuhan di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya. 


1 .Salah seorang ilmuwan yang berpendapat demikian adalah Dr. Peter Plichta dari Jerman, ahli
kimia dan matematika, termasuk kelompok "submitters" atau "berserah diri" di Amerika Serikat,
yang secara berkala mrngadakan seminar matematika-membahas  al-Qur'an. Pandangan
umum tentunya dari para pemikir terkenal "terdahulu' seperti Galileo, Phytagoras Plato, Kepler,
Newton, dan Einstein Lebih spesifik pandangan ilmuwan Duesseldorf (Dr. Plichta), yaitu
hubungan penciptaan alam dengan distribusi misterius bilangan prima dalam bukunya God's
Secret Furnudn.
2 . Abdullah M. AI-Rehaili, Bukti Kebenaran Quran, Padma, April 2003, sampul belakang. 
3 .Muhammed  Asadi,  Scientific  Revelation-Koran & Karl I'uyyer's Crifical Rationalism, AOL groups
discussion, diterima 29 Desember 2003.
"Dan Tuhanmu mengilhamkan  kepada lebah: 'Buatlah sarang -sarang di bukit, di pohon -pohon
k ayu, dan di tempat- tempat yang dibikin manusia".  (an -Nahl 17 :  61-68). 
Konon,  seorang  ilmuwan  non-Muslim yang ahli bahasa Arab, ketika mencari-cari  kesalahan
gramatika  al-Qur'an, menemukan "kesalahan" ayat ini. Menurut dia, seharusnya ayat 68 dan 69
berbentuk maskulin, bukan femina. Karena sepengetahuannya, lebah jantanlah yang keluar
rumah mencari makan dan bekerja. Dia sama sekali tidak paham karakteristik lebah, yang baru
diketahui oleh pengetahuan manusia di abad belakangan ini.
4 .Musafir modern, ilmuwan Prancis penulis buku "Les phenomenons du Curan". Beberapa
warga Prancis menjadi muslim karena membaca buku tersebut

Sumber: Buku Karya Arifin Muftie

1 komentar:

Pengantar Matematika Alam Semesta

Sepanjang sejarah peradaban manusia, buku yang paling banyak dibaca, sekaligus dipelajari, ditelaah
dan direnungkan, tak pelak lagi, adalah al-Qur'an. Dari mata air hikmahnya, mengalirlah butiran dan
tetesan ilmu. Bukan hanya ilmu keagamaan namun juga ilmu kealaman dan ilmu kemasyarakatan.

0 komentar:

Matematika Alam Semesta

Benarkah Bilangan Prima Merupakan Bahasa Universal Alam Semesta?

Bilangan prima dalam matematika diyakini merupakan salah satu misteri alam semesta, karena
hingga era komputer sekarang ini pun, ia banyak dimanfaatkan sebagai sistem kodetifikasi
(pengkodean, penyandian) berbagai hal yang penting dan rahasia.

0 komentar: